Pena Telah Kering

By Ummu Thufail - September 26, 2015




Apakah , ada sesuatu yang terjadi di kehidupan ini, tanpa seizinNya?
Apakah ada, sedikit saja, yang menimpa hambaNya, baik yang kufur maupun yang beriman, yang tidak dikehendakiNya?

Adakah…?

50 ribu tahun, sebelum segala sesuatu diciptakan, telah lengkap tercatat seluruhnya apa saja yang akan terjadi dan bagaimana itu terjadi. Apakah belum kau ketahui, ataukah imanmu yang belum sampai?

Pena, ialah makhluk pertama yang tercipta, telah sempurna menunaikan titah Sang Pemilik Kehidupan. Hari ini tintanya telah mengering, bahkan sebelum engkau ada. Dan tak akan terhapus dari lembaran di Lauh Mahfuzh, tiap-tiap ketetapanNya yang telah terekam di sana. Tak ada yang bisa merubah takdirNya.


Tutuplah matamu, tundukkan kepalamu, menjauhlah sejenak dari kebisingan, biarkan ketenangan menerjemahkan sebuah penyadaran untukmu…, terimalah apapun bagianmu yang telah ditetapkanNya atasmu. Apa saja yang telah terjadi padamu, yang telah kau usahakan untuk berubah namun tak juga bisa, yang kau inginkan namun belum juga terwujudkan…, itulah bagian dari takdirmu. Berhentilah meratapi apalagi menyesali, yang terlanjur hilang dan pergi tak mungkin lagi kembali.

Mungkin mimpimu masih seindah pelangi. Indah dan beraneka warna. Jangan ubah ia menjadi hujan tangisan, kala tak semuanya bisa terwujud dalam kenyataan. Kau boleh bersikukuh bahwa itu terlihat baik atau bahkan merupakan kebaikan, tapi Pemilik skenario hidupmu lebih tahu apa yang lebih baik bagimu. Jalan mana dan hal-hal apa saja yang akan mengantar dirimu hingga berakhir dalam kebaikan. Sesekali ia bisa tampak buruk dan tak menguntungkan. Mungkin kisahmu akan terdengar serupa drama pengusaha sukses yang sebelumnya harus bangkrut berkali-kali. Kegagalan demi kegagalan akhirnya menjadi kisah manis untuk didengarkan. Tak inginkah kau?

Tak ada yang salah jika kau bermimpi, yang salah adalah jika terus memelihara mimpi yang sudah jelas hanya akan menjadi mimpi, lalu menolak kemungkinan-kemungkinan lainnya. Mungkin kau bahkan harus mengubahnya. Maka di titik itu seharusnya kau mengerti, petunjukNya lebih dari segalanya. Menyandarkan mimpi, segala apa yang dingini, pada keridhaan Sang Ilahi. Sekali lagi, Dialah yang lebih tahu apa yang terbaik bagimu. Dia yang menitahkan apa yang dituliskan oleh sang Pena di lembar-lembar Lauhul Mahfuzh tentangmu.

"Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi, bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (lauh mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah."
(Al-Hajj:70)



  • Share:

You Might Also Like

0 komentar