Apakah , ada sesuatu yang terjadi
di kehidupan ini, tanpa seizinNya?
Apakah ada, sedikit saja, yang
menimpa hambaNya, baik yang kufur maupun yang beriman, yang tidak
dikehendakiNya?
Adakah…?
50 ribu tahun, sebelum segala
sesuatu diciptakan, telah lengkap tercatat seluruhnya apa saja yang akan
terjadi dan bagaimana itu terjadi. Apakah belum kau ketahui, ataukah imanmu
yang belum sampai?
Pena, ialah makhluk pertama yang
tercipta, telah sempurna menunaikan titah Sang Pemilik Kehidupan. Hari ini
tintanya telah mengering, bahkan sebelum engkau ada. Dan tak akan terhapus dari
lembaran di Lauh Mahfuzh, tiap-tiap ketetapanNya yang telah terekam di sana. Tak
ada yang bisa merubah takdirNya.
Tutuplah matamu, tundukkan
kepalamu, menjauhlah sejenak dari kebisingan, biarkan ketenangan menerjemahkan sebuah
penyadaran untukmu…, terimalah apapun bagianmu yang telah ditetapkanNya atasmu.
Apa saja yang telah terjadi padamu, yang telah kau usahakan untuk berubah namun
tak juga bisa, yang kau inginkan namun belum juga terwujudkan…, itulah bagian
dari takdirmu. Berhentilah meratapi apalagi menyesali, yang terlanjur hilang
dan pergi tak mungkin lagi kembali.
Mungkin mimpimu masih seindah
pelangi. Indah dan beraneka warna. Jangan ubah ia menjadi hujan tangisan, kala
tak semuanya bisa terwujud dalam kenyataan. Kau boleh bersikukuh bahwa itu
terlihat baik atau bahkan merupakan kebaikan, tapi Pemilik skenario hidupmu
lebih tahu apa yang lebih baik bagimu. Jalan mana dan hal-hal apa saja yang
akan mengantar dirimu hingga berakhir dalam kebaikan. Sesekali ia bisa tampak
buruk dan tak menguntungkan. Mungkin kisahmu akan terdengar serupa drama
pengusaha sukses yang sebelumnya harus bangkrut berkali-kali. Kegagalan demi
kegagalan akhirnya menjadi kisah manis untuk didengarkan. Tak inginkah kau?
Tak ada yang salah jika kau
bermimpi, yang salah adalah jika terus memelihara mimpi yang sudah jelas hanya
akan menjadi mimpi, lalu menolak kemungkinan-kemungkinan lainnya. Mungkin kau
bahkan harus mengubahnya. Maka di titik itu seharusnya kau mengerti, petunjukNya
lebih dari segalanya. Menyandarkan mimpi, segala apa yang dingini, pada
keridhaan Sang Ilahi. Sekali lagi, Dialah yang lebih tahu apa yang terbaik
bagimu. Dia yang menitahkan apa yang dituliskan oleh sang Pena di lembar-lembar
Lauhul Mahfuzh tentangmu.
"Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi, bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (lauh mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah."
(Al-Hajj:70)
0 komentar