tetap kuteruskan memintal benang asa
Dunia tak berhenti menyibukanku,
dengan harapan,
kecemasan,
keinginan,
kesedihan,
semangat,
penyesalan,
kemarahan,...
Aku lelah dengan semuanya, terlebih disaat lupa
Lupa pada hakikat diriku yang sejatinya hamba
Lupa untuk apa aku dicipta
Lalu tak sadar, kerap kuberburuk sangka
Karena mengira harusnya mendapat lebih dari yang ada
Saat kumenoleh ke sekitar
Dan mendapati diri ini dengan segala yang tak kumiliki, dan mereka punya
Rasa-rasanya kuingin ajukan gugatan
Entah pada siapa...
Apakah pada-Nya, Dzat tempat meminta segala hal..?
Apakah pada-Nya, Dzat yang telah menetapkan sifat Maha Adil atas dirinya...?
Jika begitu, apa yang pantas kupinta, sedang Dia telah memberi yang lebih baik dari apa yang diambilnya dariku...?
Aku ingin memiliki seperti milik seseorang yang dunianya lebih baik dariku
Tapi aku tak ingin kehilangan sesuatu hingga membuatku seperti seseorang yang akhiratnya tak lebih baik dariku
Dan kutemui, keduanya sulit bersatu
Dan kumemilih, meneruskan merajut harapan yang tersisa
Sembari berharap, Ia tak mencabut nikmat terbaik yang masih dititipkan-Nya
Telah kurasakan sakit atas kehilangan nikmat yang lain, yang lebih rendah
21/06/MKS/Menjaga nikmat iman
Bersabarlah, sedikit saja...
bukankah hari-hari dunia berbilang, dan engkau tak kan sampai lelah menghitungnya?
Bersabarlah, sebentar saja...
berapa lamapun kau arungi jeram duka, tak kan selama satu hari di akhirat kelak.
Bersabarlah, dengan kesabaran yang indah...
dan Dia akan memberikan kabar gembira bagi hatimu di dunia, dengan ketenangan dan keimanan yang bertambah, hingga engkau merasa cukup dengannya, meski keadaanmu belumlah berubah...dalam pandangan manusia.
Bersabarlah, hingga keabadian tiba bersama kabar gembira yang benar-benar nyata:
"Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan beramal
shalih, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir
sungai-sungai di dalamnya..." [al-Baqarah: 25].