Ingatanku merayapi lorong waktu, menembus dekade menemui masa lalu. Tertegun di sana dan terbata mengeja, entah kata apa yang menguasai jiwa, rindu atau benci kah? Kulihat sesekali keduanya sama, saling mengalahkan, bersaing satu sama lain pada diri. Andai bukan karena iman, maka sebagian besar ingatan adalah tangisan atau penyesalan. Kerinduan yang ditangisi, kesedihan yang disesali, kesalahan yang dibenci.