Ingatan ini kudapati di kotak memori belasan tahun silam. Di tahun-tahun awal berhijrah, saat hijab masih ala kadarnya, saat semangat sedang hangat-hangatnya, dan saat ilmu masih cetek-ceteknya (^___^).
Menangislah sekeras-kerasnya, tapi itu tak kan mengubah apa-apa, tak juga mampu kembalikan segala yang telah diambil-Nya
***
Ingin kulabuhkan seluruh rasa ini
ke tepian telaga penawar duka-Mu
biar tumpah-ruah hingga tak berbentuk, tak bernama
berbaur-baur amuk amarah dan damai jiwa
benci dan rindu menjadi satu
Ingin aku berlari dari cengkeraman atau kebebasan
yang merampas ketenangan dan sisa harapan
Aku ingin pergi, pergi jauh meninggalkan semua ini
seluruh kepenatan, riuh dan perih
Ingin kutinggalkan gaduh dan tawa
menujuMu di tempat yang tak mengenal sia-sia
di tanah mana aku lupa akan hasrat dunia
Rabb-ku....
pisahkan saja aku dari ramai dunia
yang meminta tumbal atas nama rasa dan cinta
....
Tapi kini seolah tak berjejak, tak terekam... riuh di sudut-sudut rumah, teriakan bersahutan, canda-tawa dan sesekali tangisan di sana....
Roda waktu seolah berputar terlalu cepat, tak terasa untuk sekadar menyadari perubahan dan kehilangan, ia menggilas rata seluruh duka dan bahagia dalam satu masa, menamainya dengan kenangan....