Di sini, jeda antara aku, kemarin, dan hari esok. Kita namai ia kenangan, kenyataan dan impian. Beberapa detik yang lalu, bahkan telah tersimpan, tersegel sebagai ingatan. Dan dadaku berdebar untuk sebuah impian, membuncah harapan, agar segera ia menjadi kenyataan. Perlahan-lahan, hingga dapat kupastikan.
Di sini, di saat berbaga-bagai rasa, berupa-rupa keinginan berbaur rata. Hampir tak bisa kupilah, sedih, haru, semangat, rindu, berpadu-padu. Dan aku bungkam dalam ketenangan yang menyihirku dalam lantunan kalam-kalam suci.
0 komentar