Coret

By Ummu Thufail - Agustus 14, 2015



Rasanya ingin kukabarkan pada dunia:
kesedihanku hari ini, bahagiaku detik ini, tawa dan tangisku menit ini.

Rasanya ingin kukabarkan pada dunia:
betapa aku ingin dimengerti, betapa aku ingin terlihat dan dipuji, dan tak sudi kudengar maki.


Rasanya..., rasanya..., seluruh hal tentang diriku ingin kuumumkan pada khalayak ramai:
menanti pendapat itu-ini, tersenyum kala dikagumi atau diapresiasi, manyun dan murung kala terabai atau mendapat caci.

Dan seluruh rasa itu menjadi bom waktu, yang siap meledak sewaktu-waktu, entah hancur dan pecah, entah berkobar amarah menyala, entah berderai bersama airmata yang tumpah-ruah.

Ah..., rasa, perasaan, merasa, terasa..., ia akan menggulingkan akal dan hatimu, terjungkal-jungkal, tersaruk, tersesat, terseret, terbawa deras arus...., menghanyutkanmu pada sakit, lalu luka.

Dan semua itu telah berlalu, ingin kupercaya itu hanya masa lalu, dan aku jadi ragu, kini selalu ku ragu, pada apa saja yang menyemat kata: atas nama rasa. Sungguh ia penyesat jiwa.


  • Share:

You Might Also Like

0 komentar