Kau hanya tak tahu, berapa lapis karat yang menutupi hatimu, hingga Ia harus membasuhnya berkali-kali, dengan ujian... sakit... kesedihan... kehilangan... Agar ia bersih, agar bisa suci, dan engkau layak menemui-Nya tanpa membawa dosa lagi.... 

Kau hanya tak tahu, sejauh apa jarak yang masih membentang antara dirimu dengan-Nya, hingga Ia menarikmu lebih keras agar segera mendekat, memangkaskan jarak tempuh yang rupanya tak mulus, sekaligus menutup jalan-jalan lain yang hendak mengalihkanmu dari-Nya....

Kau hanya tak tahu, kapan waktumu akan berakhir, bahwa kuota hidupmu tak akan bertambah, sedang engkau masih lamban menyiapkan bekal bagi kehidupan yang abadi, maka Ia mesti menamparmu dari banyak sisi, agar engkau segera ingat kemana langkahmu harus menuju... dan apa yang mesti kau lakukan sebelum itu....

Kau hanya tak tahu, bahwa Ia menyayangi lebih besar dari ibumu, bahwa Ia menjaga lebih kuat dari ayahmu, dan Ia lebih mencintai dari siapapun yang mengaku mencintaimu... maka Ia datangkan segala yang engkau butuhkan bagi kebaikan dan keselamatanmu, tak mengizinkanmu mencicipi manisnya racun dosa dan kesenangan yang melalaikan lalu akhirnya menyesatkan... 

Karena kau tak tahu, ya kau hanya tak tahu, bahwa pilihan-Nya lah yang terbaik bagimu, bahwa seluruh takdir-Nya adalah kebaikan untukmu, bahwa menerima seluruh ketetapan-Nya akan menyemai ketenangan di hatimu, dan bukankah itu yang selalu kau buru...?

Kau hanya tak tahu, dan Allah Maha Mengetahui....