Ummi....

By Ummu Thufail - September 24, 2014

         



Badan Dila panas. Ia mulai rewel. Minta tantenya datang menjemput. Tapi karena si tante mengabarkan ada urusan hingga agak larut malam, kuminta datangnya besok pagi saja ke asrama. Toh, akhirnya Dila bisa tenang juga. Sempat sedikit menyesal karena tidak segera menanggapi keluhan si anak mami itu. Awalnya kukira dia hanya pura-pura, seperti biasa.

"Pengen diurus sama ummi..." `rajuknya manja sesaat sebelum dia tidur. Aku terhenyak. Kalimat itu menyadarkanku pada dua hal. Aku segera sadar bahwa yang di depanku saat ini memang anak mami yang bahkan lebih cengeng dari adiknya sendiri. Setiap kunjungan umminya nyaris selalu berakhir dengan pertunjukannya yang dramatis. Dia akan menangis histeris dengan nada panik agar sang ibu menunda kepulangannya. Sementara sang ibu akan balik mengutarakan kekecewaannya atas sikap anaknya itu.

Kalimat itu sekaligus mengingatkanku tentang diriku sendiri saat masih kecil dan....sakit-sakitan. Aku tak semanja dia waktu itu, tapi aku paham betul apa yang dirasakannya. Bagi seorang anak, terutama yang lekat dengan ibunya, keberadaan seorang ibu di saat sakit sangatlah penting. Urgensinya mungkin separuh dari obat.

(to be fin)

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar