...seolah ada tamparan halus yang menyambarku dengan tanya, "Seperti apa dirimu di hadapan keluargamu...?!
Materi ini sudah teramat sering kubaca dan kudengar. Tapi bekasnya belum begitu jelas. Seolah-olah, hari ini baru kudengar pertama kali. MasyaAllah...benarlah kata para ahli hikmah, selalu ada ilmu (hikmah) baru pada ilmu yang terulang. Mungkin, berkah dari ilmu tersebut baru didapatkan setelah pengulangan yang kesekian, atau kita baru tergerak mengamalkannya setelah berulang kali mendengarnya, ini tambahan dari ustadzah di kampus TD. Jelang siang tadi.
Lanjut. Kita lebih mudah bersikap baik juga santun di hadapan orang lain. Bisa bermuka manis pada teman atau guru. Bisa berlemah-lembut pada saudari-saudari seiman dan seperjuangan. Tapi, hakikat baik-buruknya kita tercermin pada sikap atau perlakuan kita sehari-harinya pada keluarga terdekat. Itulah kita yang sebenarnya. Apa adanya, tanpa penutup yang mengelabui mata.
(cont.)
0 komentar