Menyerah Saja...

By Ummu Thufail - Januari 16, 2014



Telah kutemui kebencian yang memuncak, kesedihan mendalam, kegelisahan terus-menerus, kecemasan yang nyaris tak henti menghantui…. 

Telah kurasakan gelapnya keputusasaan, juga bara amarah yang tak ingin padam. Semua itu semakin menghimpit jiwa yang kian kerdil dengannya, menutup jalan-jalan yang bisa membebaskanku keluar darinya, hingga pada titik paling jenuh, titik nol yang tak berarti apa-apa lagi...yang tertinggal tak ubahnya jasad tanpa ruh.

Melelahkan.
Saat kutunjukkan perlawanan atas keadaan yang terasa buruk, yang ada hanyalah segalanya semakin memburuk. Aku menolak keadaanku, berarti aku menolak takdirNya yang tak kusukai yang tetap berlaku atasku....?!

Saat kumelawan arus, arus itu semakin deras seolah ingin menghanyutkan lalu menenggelamkanku.
Hingga dibawaNya aku pada sebuah kesadaran, agar: 
Menyerah saja!

Bukan menyerah dengan membiarkan semua terjadi tanpa ikhtiar yang benar, tapi...
Menyerah...menyerahkan diri padaNya, menerima takdirNya yang tak dikehendakiNya berubah. Menjalani apapun yang  telah digariskanNya dengan keridhaan sebagai seorang hamba yang sejatinya harus tunduk pada seluruh ketentuanNya tanpa pengecualian.

Hingga...saat sabar mulai memberi salam, mengenalkan diri dan mengiringi langkah-langkah dan pengaduan.
Hingga...keridhaan mulai merasuk dalam dada,
panas musibah pelan menurunkan suhunya.
Kerelaan, keikhlasan menjalani skenarioNya,
adalah AC bagi jiwa. 
Biidznillah.
(111010)

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar