Bagaimanapun, Alhamdulillah...

By Ummu Thufail - Januari 20, 2014



 



Alhamdulillah bini’matihi tathimmushshaalihat. Alhamdulillah karena tivi rumah sudah menangkap dengan baik siaran dari saluran sunnah, Rodja TV. Ini juga termasuk diantara nikmatNya yang besar, karena memudahkan para penuntut ilmu dan masyarakat umum untuk mendapatkan tambahan pengetahuan keislaman dimana pun ‘tivinya’ berada. Terutama bagi yang lagi pulkam dan gak tahu jadwal kajian yang bisa diikuti, seperti saya saat ini. Siaran kajian yang berganti dengan murottal diselingi movie pendek bertema tazkiyatunnafs cukuplah untuk menunjang iman tetap stabil, asal tidak kecolongan pindah channel tak jelas saja, hehe. Bagaimanapun, pengendalian diri harus dipasang lebih tinggi saat bersendirian. Sepi dari mulazamah bersama orang-orang shaalih di dunia nyata memang cukup berat bagi jiwa untuk bisa istiqomah. Tak ada yang memberi nasihat saat melakukan kesalahan, atau memberikan semangat untuk tetap teguh menjalankan keta’atan.
Kembali ke Rodja TV. Alhamdulillah hari ini sempat menyimak beberapa kajian. Diantaranya tentang ungkapan hamdalah dalam dua keadaan. Diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa Rasulullah, jika mendapatkan hal yang menyenangkan beliau mengatakan, “Alhamdulillah bini’matihi tathimmushshaalihat (Segala puji bagi Allah yang dengan nikmatnya maka sempurnalah segala sesuatu)”. Sebaliknya, jika menemui hal yang tidak menyenangkan beliau mengucapkan, “Alhamdulillah alaa kuli haal (Segala puji bagi Allah dalam semua keadaan)”.
Sang narasumber pun sempat bercanda, bahwa jika ada orang paham/berilmu yang saat ditanya keadaannya lalu menjawab, Alhamdulillah ala kulli haal, berarti boleh jadi ia punya masalah di keluarganya.
Ungkapan ini disampaikan sang ustadz saat membahas kedudukan ke empat seseorang dalam menghadapi musibah, yakni bersyukur atas musibah (pertama marah, lalu sabar, selanjutnya ridha). Inilah kedudukannya para Nabi, yang juga bisa ditiru oleh orang seperti kita.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar