Bait Cinta

By Ummu Thufail - November 18, 2013

I.
Bismillah...
Ingin kukabarkan padamu ...
Tentang sebuah cinta,
Yang dengannya, engkau hanya akan mengenal bahagia.
Tak ada duka
Tak ada cemburu buta
Tak juga kecewa
Karena cinta itu,
Selalu berbalas dengan balasan yang lebih indah dari yang bisa kau berikan
Cinta yang sempurna,
saat kau mampu memaknainya
merasakan dan terus memilikinya.
Ah, kau tak lagi butuh sesuatu untuk melengkapinya
...
Sebuah cinta yang bertahta di singgasana tertinggi
Tidakkah kau ingin memilikinya hingga ia menggenapimu dengan bahagia yang sempurna?
Mungkin dulu, kau...aku...hanya terbata mengejanya sembari mengerutkan kening dan meraba tanya dalam ragu:
Bagaimana merasakannya...?
Karena Ia berbeda,
Sebagian menganggapnya absurd, sekabur keyakinan akan kebenarannya
Sebagian mengakuinya tapi sekedar pemanis lidah yang tak pernah sampai ke jiwa
...
Ialah cinta kepada-Nya.
Telah kau rasakankah kehadirannya?
Mengapa tak mencarinya jika ia alpa dari singgasana hatimu?
Ia bukan bagian dari kisah antah berantah yang tak jelas wujudnya.
Cinta ini benar adanya.
Jika telah kau miliki, engkau pasti mengerti...
Betapa ia indah
Betapa ia menenangkan
Ialah cinta yang menyejukkan hatimu dari panasnya duka
Menyembuhkanmu, jika pernah ada cinta yang memberimu luka
Maka jangan biarkan ia terganti,
Jangan biarkan ia tersisih, kala sesuatu datang dan ingin merajai singgasana hatimu yang tertinggi
...
Ah, tangan ini begitu kaku untuk melukiskannya
Lisan ini kekurangan kata untuk menerangkan betapa manisnya
Pena akan kehabisan tinta menuliskan tentangnya, namun ia belum terjelaskan dengan sempurna
Dan tak ada bait puisi yang mampu menerjemahkan keindahannya
...
Tiga hal, bila ketiganya ada pada diri seseorang, niscaya ia merasakan betapa manisnya iman:
Bila Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dibanding selain dari keduanya, ia mencintai seseorang, tidaklah ia mencintainya kecuali karena Allah, dan ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan dirinya, bagaikan kebenciannya bila hendak diceburkan ke dalam kobaran api.”
(Muttafaqun ‘alaih)
*************

II.
Aku mencintai-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pengasih...
Telah Kau limpahi aku dengan hujan kasih-Mu

Aku mencintai-Mu, ya Rabb...
Engkau mengadakan keberadaanku, memberiku makan, menghidupkanku dalam iman

Aku mencintai-Mu, ya Rabb...
Meski tak sempurna, penuh cacat di mata-Mu
Tapi hatiku merasa sempurna memilikinya.

Aku mencintai-Mu, ya Rabb...
Jangan biarkan aku keluar dari apa-apa yang Engkau sukai

Aku mencintai-Mu, ya Rabb...
Dan asa ku yang tertinggi adalah cinta-Mu
Meski masih kuberlumur cela, penuh borok dosa

Aku mencintai-Mu, ya Rabb...
Meski pengakuanku masih lebih indah dari para pencinta yang telah membuktikan kebenaran cintanya pada-Mu
Semoga rasa ini, menyampaikanku pada-Mu
Aamiin.
...
 “Barangsiapa yang mencintai perjumpaan dengan Allah maka Allah mencintai perjumpaan dengannya.“
(HR. Bukhari)
+Wallahua'lam bishshawab+

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar