Aku ingin BAHAGIA. Dan bahagiaku bersama suamiku kelak adalah... 

Jika aku mendapat sebanyak mungkin ciuman, pelukan dan sentuhan seorang suami. Jika tidak, sekalipun ia mengatakan mencintai, itu hanya menurutnya, hatiku tetap kosong dan tak merasakan cinta, sebesar apapun pemberian dan pengorbanannya, mungkin aku tipe physical touch, seorang yang membutuhkan bentuk cinta dan perhatian dengan sentuhan fisik. 

Aku ingin sesering dan selama mungkin di sisi suamiku, memeluknya kapan pun kumau. 

Aku ingin bisa dengan leluasa bercerita tentang apa yang kualami sepanjang hari, tanpa takut atau ragu bahwa dia akan bosan mendengarkan. 

Aku ingin suamiku adalah orang yang paling mengerti apa yang kurasakan, paham apa yang kubutuhkan. 

Aku ingin, ketika down, sedih, kecewa atau marah, dialah yang ada di sisiku, meredam semua perasaan dan pikiran negatif, hanya dengan pelukan yang lama dan menenangkan. 

Aku ingin, memiliki sebagian waktu dari suamiku, untuk duduk bersama, sebagian kecil saja, yang cukup untuk mengobati rinduku padanya seharian. 

Aku ingin, dialah imamku dunia akhirat, yang mampu membimbingku dunia akhirat, menggenggam tanganku menuju surga-Nya. 

Aku ingin, akulah wanita yang ia cintai, tidak ada wanita lain di hatinya. 

Namun, semua itu sepertinya masih berwujud mimpi yang belum menjadi kenyataan. 

Aku ingin meminta kepada Tuhan, memberiku kekasih dunia-akhirat, yang baik agama dan akhlaknya, setia dan penyayang pada isterinya.