Hati yang kesepian, matanya susah terpejam, mencari-cari pendar kasih sayang, merindukan pelukan dan belaian. 

Kau tahu apa yang menyebabkan sebagian perempuan, takluk hatinya oleh lelaki sederhana, kadang parasnya biasa saja, tidak kaya harta pula. Diantara sebab terbesar, adalah perhatian, kasih sayang yang tercurah yang ia tunjukkan pada sikapnya, bukan sekadar cinta dalam hatinya saja. 

Ketika seorang perempuan, menemukan laki-laki yang mencintainya dengan sepenuh hati, menunjukkan kesetiaan, memberikan perlindungan, berusaha membahagiakan, melimpahinya dengan perhatian.... Ia bisa saja dengan mudah luluh hatinya, dan menerima laki-laki itu seumur hidupnya. 

Sebaliknya, setampan dan sekaya apapun seorang lelaki, namun jika miskin perhatian dan pelit kasih sayang pada pasangan, mengabaikan perasaan dan kebutuhan perempuannya, hal itu akan menjadi celah bagi si perempuan berpikir dua kali, bahkan berkali-kali untuk terus bersamanya. Akhirnya tak jarang terdengar, mereka yang tak tahan kesepian dan terpenjara dalam pernikahan yang tak bahagia, menikah tapi kesepian, akhirnya dengan kadar iman rendah, memutuskan berpisah. 

Tak banyak perempuan yang bisa bertahan dalam sepinya, itu adalah siksaan bagi jiwanya. Saat sang suami seolah hanya menumpang tidur di rumah. Berangkat dengan terburu di pagi hari, pulang dalam keadaan lelah dan mengantuk, seakan ia tak lagi membutuhkan isterinya. Seakan lebih butuh tidur ketimbang isterinya. Hampir setiap hari seperti itu. Begitu sulit baginya menyisihkan waktu, walau satu atau dua hari dalam sebulan misalnya, untuk bisa memberikan sebagian waktu bagi keluarga. Mengabaikan kebutuhan si isteri akan hadirnya. 

Tahukah apa yang tersembunyi dalam angan seorang perempuan yang semakin hari semakin diabaikan? 

Ia ingin berkata:

"Carilah perempuan yang bisa menarik perhatianmu dan engkau bisa memberinya kasih sayang. Cari saja olehmu, perempuan yang bisa kau bahagiakan, yang bisa kau pedulikan. Aku pun ingin menemukan lelaki yang bisa menyayangiku, bukan hanya sebatas kata, tapi sikapnya yang perhatian, yang tidak mengabaikan perasaan perempuannya, yang bisa hadir di sisi saat butuh."