Biarkan aku menangis
Kali ini
Meski tanpa airmata
Ada duka yan menyesaki dada
Tapi enggan ia bersuara
Terlalu letih mengulang-ulang elegi yang sama
Maka biarkan aku menangis saja
Dalam diam, tanpa nada
Wajahnya adalah kepura-puraan
Sedikit ketakpedulian
Tak perlu heran mengapa kini sedingin itu
Ini caraku mengubah tangisan tanpa isakan
Ah, mungkin juga... karena telah kering airmata
Deraiannya adalah bulir-bulir yang meruap
Seperti embun di pagi dini, tetiba lindap disapu sengat matahari
Watampone, jelangtargab
0 komentar