Yang Dirindu

By Ummu Thufail - Januari 12, 2016




Rindu mengembara mencari arah. Ah, tidak. Ia tahu arah yang ia tuju, hanya sedang mencari pertanda yang menuntun langkahnya. Agar tak sesat, sebab jalan kian sepi. Hanya tapak-tapak jejak, ditinggalkan kebanyakan pejalan. Mereka, memilih jalan yang ramai, lagi bising penuh suara, ditingkahi puja juga cela, ada banyak dusta. Ia tak suka, hati yang tak suka.


Maka berjalanlah ia, sekali-kali berhenti mengumpulkan pertanda yang terburai, atau sembunyi di balik belukar di kanan-kiri, bersama rindu yang kian hari menua. Mungkin setua usianya, ah..., barangkali lebih dari itu, karena umur anak manusia, baru dihitung di kali pertama menjejaki dunia, sedang Yang Dirindukannya..., telah dikenalnya kala ruh ditiupkan padanya.

Rindu, dan ia malu. Malu bersebab dosa dan pengingkaran atas janji pertama padaNya. Tidak, tak banyak yang kusengaja, hanya sering alpa dan lupa, batinnya berkilah. Tapi tetap saja, rasa malu tak dapat didamaikannya. Juga takut, karena tak tahu ia perihal yang akan menimpanya. Tak tahu apa yang akan ditemui di akhir perjalanannya. Tapi terus berjalan, adalah satu-satunya jalan. Membawa serta seluruh rasa, malu, takut, cinta, rindu. Kepada Yang PengampunanNya memenuhi langit dan bumi. Kepada Yang Adzabnya pedih tak terperi.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar