Kau pendosa. Kau penimbun dosa. Berapa usiamu sekarang? Ah, setinggi itu pula dosa yang kau kumpulkan, diantara sedikit kebaikan. Kau pendosa. Terimalah tuahmu sekarang.
Tetap saja kau seorang pendosa. Lihat dirimu kini. Menyedihkan. Memalukan. Tak ada yang sudi menjadikanmu kawan. Kau kini ditinggalkan.
Kini, kau bilang? Itu bukan baru sekarang, aku tak lagi dipedulikan sejak dulu. Dulu sekali. Sebelum seperti ini.
Ya, tapi kini kau lebih menyedihkan. Semakin diabaikan. Karena kau pendosa, akui sajalah itu dulu.
Baiklah, aku mengakui... selayaknya manusia yang tak luput dari salah. Lalu apa? Apakah ada yang berubah? Apakah akan merubah sesuatu?
Ah, kau belum sungguh-sungguh. Kunyahlah baik-baik makna kesadaran itu. Agar kau rasakan benar, manis-getirnya, kebenarannya.
0 komentar