Titik Nol yang Bermakna

By Ummu Thufail - Mei 18, 2015



Pernahkah engkau... terjebak di titik nol. Saat benakmu dipenuhi stigma, kau tak ada apa-apanya... kau bukan orang yang penting... kau tak membuat siapapun kehilangan dengan ketiadaanmu... sebaiknya kau tak ada di sini... kau....


Lalu... kau mengiyakan, seolah menemukan alasan untuk diabaikan, juga mengabaikan. Cukup alasan, untuk sekadar merasa tak berarti. Zero.

Rasanya... ingin lenyap saja. Lindap ditelan deru badai berdebu, membenam diri di perut bumi....

Berapa kali kau temui atau tanpa sengaja terperangkap di titik itu, hingga tak bisa kemana-mana...? Seolah gelap di seluruh sisi, di penjuru mana pun matamu tertuju, tak kau temukan jalan untuk pergi, tak juga sedikit cahaya menerangi. Gelap... gelap.

Titik Nol.

Kekuatan apa yang bisa membuatmu bangkit darinya, kembali... menemukan alasan menatap harapan, menantang matahari yang terik dan garang... ?

Nyaris tak ada, selain dengan memulihkan ingatan bahwa benar, kau memang tak ada apa-apanya.

Karena engkau hanya: seorang hamba. Satu noktah dari jutaan yang pernah ada dan tercipta. Kau hanya 'sesuatu' yang dibuat ada, dan sebelumnya tak ada, tak bernama, tanpa makna. 

Kecewa dan merasa tak berarti kala disalah pahami atau terabai, itu barangkali karena engkau pun salah mengerti. Mengira diri sungguh berarti dengan kelebihan yang dimiliki. Hingga lupa bahwa semua itu karena ada Yang Memberi. 

(cont.)

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar