Kutulis puisi untuk jiwaku
tentang ceria yang menyeruak di tiap sisinya
tentang sedu yang beriak di lautannya
tentang amarah,
dan pemaafannya
...
kutulis puisi tentang jiwaku
tentang benih mimpi
yang ia tanam di tanah-tanah harapan
dan, ketakberdayaannya
...
Kutulis puisi tentang jiwaku
tentang berjilid-jilid kisah yang ia bukukan
tentang apa saja yang ia rasakan, dengar, ia rindukan
dan kebenciannya
...
Kutulis puisi untuk jiwaku
dengannya ia berkata
mencoba jelaskan dirinya
yang tanpa wujud dan tak terbaca
darinya, mengalir duka dan bahagia
hingga ke muara tak bertepi
...
(BI102,300909,rewritewithlittlerevised)