Apa Kabar, Hati...?

By Ummu Thufail - Juli 08, 2016




Apa kabarmu hati...? Telah lama aku tak mengajakmu bicara. Hm..., sepertinya banyak yang berubah. Ada yang hilang, juga bertambah. Mungkin sedang berproses menjadi lebih baik, kadang-kadang melangit, kadang-kadang terjun bebas, atau diam di tempat dengan malas.... Bagai gumpalan tanah yang dihempas-hempas, suatu waktu mengeras, suatu waktu terburai bagai remah yang hilang bentuknya, lalu menyatu..., dicetak menjadi wujud yang baru. Ah, bagaimanapun... aku selalu merasa ada yang pelan-pelan hilang. 
Ya, hati...? Apa kau sepakat dan mengakui? Bahwa rasa dan seluruh kejadian kini kau tafsirkan semakin berbeda. Apa karena telah menuju dewasa? Ya... ya... ya..., frasa itu, "menuju dewasa", karena selalu mengira belum benar-benar dewasa, meski dari kategori usia, jasad yang kau huni telah memasuki gerbangnya.

Hati...!? Ya, kamu...! Hatiku...! Telah kau sadarikah apa gerangan yang hilang itu? Haruskah kukabarkan padamu...?! Bahwa engkau tak lagi sama, dalam menafsirkan dan menyikapi rasa. Sesuatu yang... deeply. Huft... ngomongnya pun jadi nge-blunder begini. Ah, langsung saja...! Kau... kurang peka! Memang tak lagi seperti dulu, sekarang kurang baper-nya, tapi seiring dengan itu... juga  kurang menyelami rasa bersalah, kurang kekhawatirannya mengenai laku dan ucap yang pantas atau tidak. Kau..., tak lagi banyak terbawa perasaan tapi malah terbawa suasana. Diwarnai oleh mereka yang di sisi kanan-kiri kebanyakan ber haha-hihi dan mengumbar segala wacana kesana-kemari. Semakin kehilangan sosok teladan bersahaja santun terjaga. Lalu hampir terlupa bahwa sosok seperti itulah yang ingin kau tiru juga hati selain pembawaannya. Sebab alimnya seseorang terbaca lewat kata sederhana, tak banyak gaya dan tawa. Sebab baiknya agama juga terukur lewat akhlak yang tertata.

Hiks, merindukannya bukan...?! Baiklah, ingat ini selalu dan kita bekerjasama mengembalikan "sesuatu" yang hilang itu. #tos

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar