Hm….baru nyadar, ternyata pekan pertama November kemarin
aku cukup rajin merekam kisah seputar rumah Qur’ani, meski hanya potongan
cerita. Tapi potongan-potongan kecil tetap akan menjadi sesuatu yang berharga
di masa depan. Kesibukan sekolah dan agenda lainnya *yang sebenarnya belum
seberapa cukup menyita perhatianku hingga tak sempat melanjutkan
tulisan. Banyak hal yang ingin kurekam di sini, tapi kali ini ingin kumulai
dengan sedikit cerita mengenai…my bear. My Bear? Siapa dia…?!
Pedikat itu terlintas begitu saja saat membayangkan sosoknya. Badannya tegap berisi, rambut cepak dan pipi tembem.
Kulit sawo matang, tapi ia tetap lucu. Kadang aku menjawil pipinya atau mengelus
kepalanya jika gemas. Kesan pertama bertemu, dia benar-benar asing bagiku. Aku
sempat bingung menghadapinya setelah beberapa pertemuan berlalu dan belum juga menemukan
polanya. Unpredictable. Menyebalkan
bukan jika bertemu dengan orang seperti itu. Kau tak tahu respon apa yang akan ia tunjukkan. Bahkan, apakah ia akan merespon atau tidak?....
Awalnya aku hampir mengira dia agak ‘terbelakang’ di
kelasnya. Mudah bosan dan mudah menyerah ketika diberi tugas. Tapi dia juga
yang paling bersemangat ketika diberi tugas yang menarik, yang –lagi-lagi- akan
dengan cepat membuatnya angkat tangan begitu menemui kesulitan di tengah jalan.
Moody. Gak nyangka, ternyata dia
adalah bintang di kelas kami, dalam banyak hal, hampir semuanya.
[to be fin]
0 komentar