Anak Kecil Perempuan

By Ummu Thufail - Januari 17, 2020



Seolah aku melihat anak kecil itu. Anak perempuan yang bertumbuh dalam duka. Luka menjadi temannya, dibelit trauma. Masa kecilnya adalah ketakutan, kekhawatiran, kesedihan, rasa bersalah yang berlebihan, tekanan untuk menjadi yang terbaik atau ia tak akan berarti apa-apa. Ia tak boleh melakukan banyak kesalahan, tak boleh tampak memiliki banyak kekurangan, meski jika itu ada pada diri orang lain tak jadi masalah. Ia harus menjadi sosok yang diharapkan. 


Aku melihat anak kecil itu, dengan ingatan yang samar, sekabur kabut yang menutupi duka-duka masa silam namun tetap tak sanggup menyembunyikannya. Ia bocah yang tak pernah bebas menjadi dirinya. Merasa tak layak berlaku sebagaimana kanak-kanak pada umumnya. Berbagai aturan mengunci kebebasannya. Ia seringkali bertanya dalam hati, mengapa beberapa aturan hanya berlaku atasnya. Namun ia sekadar bertanya, raganya tetap tunduk mematuhi. 

Aku ingin memeluknya. Anak kecil  yang bertumbuh dalam duka. Segala rasa sakit dikuburnya dalam-dalam. Seluruh kekhawatiran ia biarkan menggurita dalam diam, segenap kesedihan ia pendam. Ia takut bersuara, takut menyuarakan inginnya, walau sekadar mengabarkan rasa yang dirasakannya. Tidak ada tempat yang aman baginya. Tak ada yang benar-benar ia percaya.

Anak kecil, masihkah engkau berdiam di situ? Di sisi yang paling sunyi. Dingin, mencekam. 

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar