Hampir hapus dari ingatanku tentang kisah-kisah pemilik jiwa agung yang menakjubkan. Berlalu banyak bilangan tahun kala kuakrabi lembaran-lembaran itu. Kisah yang berdebu dan tak banyak tersentuh, sedang kalimat-kalimatnya serupa kabar dari negeri antah berantah. Benarkah ada kisah serupa itu? Tanya anak manusia, yang terlahir ribuan tahun setelahnya, sebab tak pernah ia "baca" dalam nyata, di kehidupannya.
Hujan deras seolah melumat seluruh jejak siang yang terik tadi. Ponakan bermain bola di bawah guyuran air dari langit, bersama seorang kawan karibnya, di halaman yang lantas berlumpur. Ibu meneriakinya dengan sia-sia, mengingatkan bahwa ia bisa saja sakit dan ibu akan repot lagi, tapi rintik hujan lebih ribut, dan anak itu lebih asyik dengan bola ketimbang menyimak baik-baik kalimat sang nenek yang timbul-tenggelam di tengah hujan.