Endless Forgiveness

By Ummu Thufail - Februari 16, 2015



Aku belum tahu, saat hadirku adalah bahagia bagimu
Saat senyumku adalah semangat jiwamu
Juga pintaku adalah harapan besarmu untuk membuatnya nyata
Bahwa sejak itu, telah kau pintal maaf dari temali hatimu yang paling kuat
Simpulnya tak terurai hingga kini

Maaf....
Lalu kata itu terucap kali pertama,
dalam diamku,
pada hati yang mengaku salah,
lewat mata yang mengajakmu bicara.
Aku tahu, telah kau berikan, meski tak kau katakan.

Dan kembali kubuat salah,
entah kesalahan yang keberapa
saat kupaksa mulutku bersuara
diantara derai airmata
kali pertama kukatakan padamu:
Maaf.

Engkau menjawab lebih dari yang kukira
Katamu, kau memaafkanku selalu
atas kesalahan apapun sejak dahulu
Tertegun aku, apakah engkau meniru-Nya?
yang mengampuni dosa Muhammad,
sejak awal hingga berpulangnya

Maaf,
Karena maafmu rupanya tak membuatku berhenti
melakukan kesalahan sekali lagi
Dan lidahku kelu
Terbata mengeja kata itu, penuh ragu
Kini dalam diam
Dengan hati terpuruk mengakui
Kesal pada diri, kapan akan berhenti?

Maaf,
Karena sepertinya masih akan kuulangi
mengatakannya lagi:
Maaf, ibu....

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar