Awali Hidup Dengan Kematian

By Ummu Thufail - April 23, 2017



Bukankah hidup ini berawal dari mati? Kita bermula dari sesuatu yang tak ada dan tak bernama. Lalu Allah mengadakan kehidupan beserta segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menjaga kelangsungannya. Menganugerahkannya bagi kita, manusia, yang dipilih dan dikehendaki menjalaninya. Masing-masing dengan batas waktunya selama di dunia.
Maka sekali-kali, bahkan semestinya kita selalu mengingat ini. Ingat mati. Tak perlu ngeri dan sedih membayangkannya, kecuali jika separuh besar hidupmu memang dipenuhi catatan kelam bernama dosa dan maksiat. Maka pada titik ini, mengingat kematian telah menjadi keharusan untuk membenahi "masa depan".
Awalilah hidup hari ini dengan kematian. Dan seluruh ingatan serta kesadaran tentangnya akan berubah menjadi pemantik bagi kehidupan. Setidaknya hidupmu hari ini, akan selamat dari kesia-siaan karenanya. Berpikirlah bahwa kematian itu telah dekat dan mungkin saja hari ini adalah bagian dari hari-hari terakhir yang tersisa. Apa yang akan engkau lakukan?
Bukankah, jika engkau menyadari bahwa hidupmu tinggal hari ini, misalnya, akan engkau lakukan apa saja yang berguna setelah kematian? Tak kan kau pelihara dendam bagi seseorang yang pernah menyakiti, karena kau tahu... memaafkan lebih berguna baginya dan bagimu juga. Tak ada rasa sakit atas celaan, karena kau tahu... dengan mengikhlaskannya, akan kau temui balasan yang lebih baik dariNya.
Ingatlah mati, lalu seluruh beban berat dan segenap kedukaan berubah ringan begitu saja. Engkau lebih memilih memikirkan dan menyiapkan bekal-bekal yang masih kurang untuk menghadapi Al-Maut.
Ingatlah mati, dan pupuslah rasa kecewa atas angan-angan dunia yang tak pernah sampai. Karena kau tahu pada akhirnya segala yang terikat dengan dunia akan sirna. Ada cita-cita yang lebih besar dari itu, yang kini ingin kau raih setelah kematian.
Ingatlah mati, maka engkau lebih cepat bergegas melakukan apa saja kebaikan di hari ini agar tak mewariskan beban bagi orang yang kau tinggalkan.
Ingatlah mati, maka bayangkanlah ingin seperti apa dirimu saat menemui Sang Pemilik Hidup Yang Abadi...?! Engkau ingin menghafalkan Al-Qur'an agar kelak mendapatkan derajat surga yang tertinggi? Atau ingin menjadi manusia penyabar & lapang dada sehingga mendapati pahala yang tak ada batasnya...?! Ingin menjadi manusia pemaaf hingga Allah memaafkanmu juga...? Atau seseorang yang dermawan yang menyedekahkan harta di jalanNya dalam keadaan apapun... hingga kau temui ia sebagai pemberi syafaat yang menjadi tabir dari panas api Naar yang membakar...?!
Maka mulailah melakukannya, tak perlu menunggu waktu yang lebih lama... karena kematian, kala waktunya datang...ia tak akan memberi penangguhan.
________________________________________________

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
"Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), "Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.” (QS. Al-Munafiqun: 10)

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar